Fakta sejarah mencatat bahwa tidak satu pun dari ketiga negara adidaya ini—Amerika Serikat, Rusia, dan China—yang secara terbuka menguji hulu ledak nuklir sejak tahun 1990-an. Ketiganya telah menandatangani Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) yang melarang semua jenis uji coba nuklir, meski perjanjian ini belum diratifikasi sepenuhnya.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan kesiapan negaranya untuk berdialog. Dalam pernyataannya yang dilansir media, Lavrov menyatakan, "Kami siap membahas kecurigaan yang diangkat oleh rekan-rekan Amerika kami mengenai kemungkinan bahwa kami mungkin diam-diam melakukan sesuatu secara rahasia."
Tawaran dialog ini muncul setelah Trump melontarkan tuduhannya dalam wawancara dengan CBS News. Insiden diplomasi ini turut disusul oleh pembatalan rencana pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedianya akan membahas perang di Ukraina, menambah kompleksitas hubungan kedua negara.
Artikel Terkait
Evaluasi Gelar Pahlawan Nasional: Perlukah Tradisi Tahunan Dihentikan?
Kunjungan Bersejarah Prabowo di Sydney: Perjanjian Keamanan Baru Indonesia-Australia Diumumkan
Gaji Petugas Makan Bergizi Gratis Tertunda? Ini Janji Badan Gizi Nasional
Mahasiswi Unpak Bogor Jatuh dari Lantai 3 Gedung Kampus, Ini Kronologinya