Pemberian gelar ini berawal dari audiensi sebelumnya antara Wali Nanggroe dengan Mendagri di Kantor Kementerian Dalam Negeri. Dalam pertemuan tersebut, dibahas perkembangan terkini pembangunan Aceh mencakup aspek politik, keamanan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Kontribusi Tito Karnavian untuk Aceh
Wali Nanggroe menilai Tito layak menerima gelar ini karena kontribusinya yang konsisten untuk Aceh, mulai dari masa jabatannya sebagai Kapolri hingga menjadi Mendagri. Peran aktif Tito dalam menjaga stabilitas keamanan dan politik di Aceh menjadi pertimbangan utama pemberian penghargaan ini.
Makna Strategis Gelar Petua Panglima Hukom
Gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe merupakan pengakuan tertinggi terhadap dedikasi seseorang dalam menjaga keseimbangan antara syariat Islam, adat istiadat, dan hukum nasional di Aceh. Penghargaan ini mencerminkan pengabdian Tito dalam mempertahankan keistimewaan Aceh sebagai daerah bersyariat Islam.
Pentingnya Menjaga Stabilitas Aceh
Dalam kesempatan tersebut, Tito menekankan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang dan proses perdamaiannya menjadi contoh dunia. Dia berharap semua pihak dapat terus menjaga kondisi damai yang telah dibangun dengan susah payah selama ini.
Artikel Terkait
Januari 2026: Tak Cuma Libur, Ini Deretan Hari Penting yang Menanti
Pisau Cutter Rp5 Ribu dan Niat Jahat di Tengah Hujan Sumur
Kembar 7 Tahun Tewas Tenggelam, Keluarga Ikhlas Tanpa Autopsi
Ledakan dan Kobaran Api Hanguskan Panti Werdha di Manado, 16 Lansia Tewas