Pentingnya Filosofi Tetangga Baik dalam Hubungan Indonesia-Australia
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto juga menekankan filosofi bertetangga yang baik sebagai fondasi hubungan kedua negara. Ia menggarisbawahi bahwa kedekatan geografis antara Indonesia dan Australia adalah sebuah takdir yang harus dihadapi dengan niat dan kerja sama yang positif.
"Saya selalu menekankan bahwa kita tidak bisa memilih tetangga kita. Sudah menjadi takdir kita untuk menjadi tetangga langsung. Oleh karena itu, marilah kita hadapi takdir ini dengan niat terbaik. Saya adalah pendukung kuat dari kebijakan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik akan saling membantu di saat-saat sulit," jelas Prabowo.
Pernyataan ini diperkuat dengan menyitir sebuah pepatah budaya Indonesia. "Dalam budaya kita, ada pepatah bahwa saat keadaan darurat terjadi, tetangga kitalah yang akan pertama kali membantu. Saudara mungkin tinggal jauh, tetapi tetangga berada di tempat terdekat. Hanya hubungan bertetangga yang baik yang dapat menciptakan solidaritas ini," tutup Presiden.
Pernyataan dari Presiden Indonesia ini semakin mengukuhkan komitmen jangka panjang untuk memperdalam kerja sama strategis dan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia di masa yang akan datang.
Artikel Terkait
Lahan Kritis dan Hujan Deras Uji Ketahanan Program Jagung Polri di Banten
Tragedi Medan: Anggota DPR Soroti Kegagalan Pendidikan Kelarga di Balik Pembunuhan oleh Siswi SD
Kapolda Riau Paparkan Capaian: 90 Persen Aduan Masyarakat Tuntas di 2025
Nama Berganti di PDDikti, Alumni UHO Protes Data Sarjananya Hilang