Kisah Haru Bilqis: Tangis Perpisahan dengan Suku Anak Dalam Jambi Saat Dievakuasi

- Selasa, 11 November 2025 | 20:30 WIB
Kisah Haru Bilqis: Tangis Perpisahan dengan Suku Anak Dalam Jambi Saat Dievakuasi

Kisah Haru Penyelamatan Bilqis: Tangis Perpisahan dengan Suku Anak Dalam Jambi

Proses evakuasi Bilqis, balita berusia 4 tahun korban penculikan anak di Makassar, berlangsung penuh emosi. Saat akan dibawa pulang dari komunitas Suku Anak Dalam di Jambi, Bilqis justru menangis histeris karena telah terbentuk ikatan emosional yang kuat dengan keluarga angkatnya.

Detik-Detik Penuh Emosi Saat Bilqis Dijemput

Video yang beredar memperlihatkan momen mengharukan dimana Bilqis berada dalam pelukan lelaki dari Suku Anak Dalam yang telah merawatnya. Pria berkumis tersebut tampak ikut bersedih menyaksikan tangis anak yang dianggapnya sebagai anak sendiri. Beberapa anggota komunitas lainnya juga tidak dapat menyembunyikan kesedihan mereka.

Ikatan Emosional yang Terbentuk Kuat

Kasus Subnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Supriadi Gaffar, mengkonfirmasi kesulitan dalam proses penjemputan. "Hubungan emosional sudah terjalin sangat erat antara mereka. Saat kami akan mengambil adik Bilqis, dia sempat meronta karena menganggap pria tersebut sebagai ayahnya," jelas Supriadi kepada para wartawan.

Proses Negosiasi yang Berlangsung Alot

Proses penyerahan Bilqis tidak berjalan mudah. Komunitas Suku Anak Dalam bersikukuh mempertahankan kehadiran Bilqis yang telah mereka anggap sebagai keluarga. "Negosiasi berlangsung sangat alot karena mereka bertahan. Mereka menjelaskan bahwa anak tersebut sudah dianggap sebagai anak sendiri," tambah Supriadi mengenai tradisi komunitas tersebut dalam merawat anak-anak yang diadopsi.

Kisah penyelamatan Bilqis ini mengungkapkan kompleksitas kasus penculikan anak yang melibatkan ikatan emosional yang terbentuk selama proses pencarian. Meski akhirnya dapat diselamatkan, proses reunifikasi keluarga membutuhkan pendekatan khusus mengingat keterikatan psikologis yang telah terbangun.

Komentar