Jenis paku yang ditemukan adalah paku baja dan paku seng yang memiliki bentuk seperti payung. Serpihan paku-paku ini ditemukan berserakan di dalam area masjid sekolah, yang menjadi lokasi utama insiden.
Untuk sumber tenaga, peledak ini mengandalkan empat buah baterai ukuran A4 yang dihubungkan dengan sebuah electric mass sebagai inisiator. Alat pemicu ledakan menggunakan sistem switching dengan receiver yang seharusnya dikendalikan dari jarak jauh via remote control.
Namun, satu hal yang menarik perhatian penyidik adalah ketiadaan remote control di dalam masjid. Hal ini mengindikasikan kemungkinan remote tersebut masih berada di luar lokasi atau dibawa oleh pihak lain. Casing atau wadah peledak sendiri terbuat dari jerigen plastik berkapasitas 1 liter, dengan paku yang berfungsi sebagai shrapnel untuk memperluas jangkauan ledakan.
Artikel Terkait
Polda Riau Tangkap Bandar Narkoba MR & H, Sita Aset TPPU Rp 15,26 Miliar
Harga Beras 2025: Satgas Polda Metro Jaya Kawal HET di Pasar Tradisional
Ribuan Siswa di Pandeglang Kelaparan, Dapur Gizi Mandek Gara-gara Ini
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Motif Pelaku ABH, Dendam hingga Terinspirasi Penembakan Massal