"Saya secara khusus sudah memanggil kepala dinas. Mohon maaf, memang komunikasi yang terjadi karena warga Baduy ini, mungkin bahasanya tidak ini, sehingga ada hambatan itu," ujarnya, menjelaskan akar permasalahannya.
Klarifikasi Soal Syarat KTP Jakarta
Pramono Anung juga menepis tegas anggapan bahwa penolakan terjadi akibat ketiadaan KTP Jakarta. Ia memastikan bahwa semua warga, termasuk warga Baduy yang membutuhkan pertolongan medis, akan dilayani oleh rumah sakit di Jakarta.
"Nggak, nggak, nggak (tidak ditolak)," imbuhnya untuk mempertegas bantahannya. Ia menegaskan kembali bahwa Dinas Kesehatan DKI telah turun ke lapangan untuk memastikan fakta yang sebenarnya dan memastikan tidak ada larangan atau penolakan dari pihak manapun.
Dengan penjelasan ini, Pramono Anung berharap publik mendapatkan informasi yang benar dan tidak terjebak dalam informasi yang tidak akurat mengenai pelayanan kesehatan bagi warga Baduy di Jakarta.
Artikel Terkait
Prabowo Perkuat Investasi Asing, Dukung Penuh dan Berantas Pungli
Kemenimipas & KKP Garap Perikanan Nusakambangan untuk Ketahanan Pangan Nasional
Banyuwangi Sukses Olad Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar RDF, Begini Caranya
Anggur Hijau Beracun di Program MBG: DPR Soroti Kebocoran Pengawasan Impor