Data yang diungkapkan menunjukkan bahwa 60 persen film nasional hanya ditayangkan di bioskop-bioskop besar, dan sebagian besar berasal dari rumah produksi tertentu. "Dari data kami, 60 persen film nasional hanya dirilis di bioskop besar, dan kontribusi ini datang dari tidak lebih dari 2-3 rumah produksi saja," tambahnya.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyambut baik usulan perbaikan sistem perfilman Indonesia. Pihak kementerian bersama asosiasi terkait siap menyediakan data lengkap mengenai kondisi aktual industri film tanah air.
"Kami berkomitmen mencari solusi konkrit untuk mendukung perkembangan industri perfilman Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan," tegas Riefky. Berbagai program pendukung industri film terus dijalankan untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik.
Artikel Terkait
Prabowo Perkuat Investasi Asing, Dukung Penuh dan Berantas Pungli
Kemenimipas & KKP Garap Perikanan Nusakambangan untuk Ketahanan Pangan Nasional
Banyuwangi Sukses Olad Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar RDF, Begini Caranya
Anggur Hijau Beracun di Program MBG: DPR Soroti Kebocoran Pengawasan Impor