Menyusul pembukaan pintu waduk PLTA Koto Kampar, Polda Riau tak mau lengah. Mereka sudah menyiagakan personel cadangan dan peralatan khusus. Tujuannya, mengantisipasi potensi bencana di sepanjang aliran Sungai Kampar hingga wilayah Pelalawan.
"Kami sudah siapkan personel cadangan dan peralatan khusus kalau terjadi situasi darurat hidrometeorologi. Keselamatan warga di bantaran sungai jadi prioritas kami," imbuh Kapolda.
Dia juga mencatat, ada sekitar 60 titik kumpul massa dengan estimasi hampir 39 ribu orang. Meski begitu, larangan tetap ditegaskan. Pesta kembang api, konvoi, dan balap liar yang sudah disosialisasikan sepekan terakhir benar-benar dilarang.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pesta kembang api. Kita harus punya empati kepada saudara-saudara kita yang sedang berjuang pulih dari bencana. Mari ganti kerumunan yang tak perlu dengan kegiatan yang lebih bermakna," imbau Herry Heryawan.
Jenderal bintang dua ini mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjaga ketertiban. Personel di lapangan diperintahkan siaga penuh hingga esok hari, memastikan tak ada insiden menonjol yang terjadi.
"Dengan doa kita bersama, mudah-mudahan situasi Kamtibmas di Riau tetap aman dan terkendali. Semoga ini membawa harapan baru di tahun 2026," pungkasnya menutup penjelasan.
Artikel Terkait
Sudirman Mencekam Usai Pesta, KAI Commuter Arahkan Penumpang ke Stasiun Lain
MRT Bundaran HI Diserbu Warga Usai Perayaan Tahun Baru yang Sarat Solidaritas
Cuaca Buruk Ubah Rencana, Prabowo Sambut Tahun Baru di Posko Pengungsian
Malam Khidmat di Bundaran HI: Drone dan Dukungan untuk Sumatera Gantikan Kembang Api