"Dampak keamanannya, kepercayaan publik terhadap pemerintah dan negara menjadi runtuh. Masyarakat pun jadi tidak bisa beraktivitas dengan normal," tuturnya.
Lalu, ada Brasil. Oktober tahun lalu, Rio de Janeiro berubah menjadi medan pertempuran antara polisi dan kartel narkoba. Pertumpahan darah tak terelakkan: 5 petugas dan 121 warga sipil tewas.
Gara-gara kerusuhan itu, perekonomian setempat lumpuh total. Pusat perbelanjaan dan kawasan niaga sepi. Transportasi umum kacau balau.
"Bahkan kantor polisi diserang dan dibakar. Tingkat kekerasan melonjak drastis," imbuh Kapolri.
Menurutnya, berbagai dinamika global seperti ini berpotensi menimbulkan efek domino yang negatif. Krisis pangan, lonjakan harga energi, hingga instabilitas keamanan global bisa terjadi. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi dunia bisa stagnan dan inflasi meroket di mana-mana.
Di tengah gambaran suram itu, Kapolri menyelipkan catatan optimis untuk Indonesia.
"Alhamdulillah, di tengah situasi yang ada, berkat kerja keras kita semua elemen bangsa, Indonesia bisa menjaga perekonomian agar tetap bertahan dan stabil," pungkasnya.
Artikel Terkait
Siklon Hayley Picu Hujan Lebat dan Angin Kencang di NTT Hingga Awal Tahun
Polri Bentuk Desk Ketenagakerjaan, 2.275 Buruh PHK Dapat Pekerjaan Baru
Arus Puncak Dibelokkan, Sistem Satu Arah Berlaku Siang Ini
Polisi Wanita Bagi-bagi Roti di Tengah Unjuk Rasa Buruh