“Bencana tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, tetapi juga memberi tekanan besar terhadap stabilitas ekonomi,” tegasnya.
Ia pun mengambil contoh yang masih hangat. Di Filipina, siklon tropis yang menerjang pada akhir November 2025 lalu benar-benar menghancurkan. Data yang ada menyebutkan 643 orang meninggal, 183 lainnya hilang, dengan kerugian materiil yang ditaksir mencapai 6 miliar dolar AS. Angka yang fantastis dan memilukan.
Tak jauh dari kita, gempa berkekuatan 7,5 magnitudo yang mengguncang Jepang awal Desember 2025 juga memberikan pelajaran berharga. Peristiwa itu menyebabkan puluhan orang luka-luka dan merusak ratusan bangunan. Kedua contoh ini, meski terjadi di luar Indonesia, menjadi pengingat yang keras tentang betapa rentannya kita terhadap amukan alam.
Jadi, intinya jelas. Tantangan ke depan nggak main-main. Butuh kesiapan dan strategi yang matang dari semua pihak, bukan hanya aparat keamanan, untuk menghadapinya.
Artikel Terkait
Polri Bentuk Desk Ketenagakerjaan, 2.275 Buruh PHK Dapat Pekerjaan Baru
Arus Puncak Dibelokkan, Sistem Satu Arah Berlaku Siang Ini
Polisi Wanita Bagi-bagi Roti di Tengah Unjuk Rasa Buruh
Bareskrim Ungkap 403 Kasus Perdagangan Orang, 1.239 Korban Diselamatkan