Lalu, bagaimana dengan ceceran darah yang terlihat dari lantai satu menuju lantai dua? Banyak yang menduga itu adalah darah korban. Ternyata, anggapan itu meleset.
"Setelah kita periksa, di kamar lantai 2 kita cocokkan DNA-nya, DNA tersebut adalah DNA daripada si kakak," jelas Hendri lebih lanjut.
Rupanya, ceceran itu berasal dari sang kakak yang lari ke lantai dua untuk memanggil ayahnya setelah berusaha melerai adiknya. Di kamar lantai dua itu pun, forensik hanya menemukan DNA si kakak, tidak ada campuran DNA lain.
Dengan demikian, hasil temuan Labfor ini semakin mempersempit lingkaran. Semua bukti DNA yang terkuat mengarah pada interaksi antara AI, ibunya, dan kakaknya di dalam rumah pada momen naas itu.
Artikel Terkait
Jenazah Anak Pelatih Spanyol Ditemukan, Pencarian Korban Pinisi di Selat Padar Masih Digeber
Gempa Dangkal Magnitudo 4.0 Guncang Melonguane Dini Hari
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda
Restoran hingga Mal Wajib Bayar Royalti Lagu, Begini Mekanismenya