"Bantuan ini akan segera kami salurkan ke titik-titik bencana. Kami sangat menghargai langkah adik-adik Taruna. Semoga gerobak ini bisa dipakai dengan baik, untuk meringankan beban saudara kita yang sedang susah," ujarnya.
Baginya, inisiatif seperti ini membuktikan satu hal: jiwa korsa dan rasa kemanusiaan sudah tertanam kuat, bahkan sejak masih di bangku pendidikan. Ini bukan teori lagi, tapi aksi nyata.
Memang, kalau dipikir-pikir, aksi kecil seperti ini seringkali punya dampak yang luas. Para taruna itu jelas berharap bantuan sederhana mereka bisa memberi kontribusi riil, setidaknya untuk kebersihan dan pemulihan ekonomi warga. Namun begitu, maknanya lebih dari sekadar barang. Ini adalah simbol. Bahwa calon pemimpin Polri masa depan diharapkan bisa benar-benar hadir di tengah kesulitan masyarakat, merasakan denyut nadinya.
Pada akhirnya, yang mereka lakukan mungkin hanya setitik. Tapi, setitik itu bisa menginspirasi. Menunjukkan bahwa nilai kepedulian sosial harus terus hidup, dan dedikasi seorang taruna tidak berhenti di pagar akademi. Ia harus menjalar ke mana pun masyarakat membutuhkan.
Artikel Terkait
Jokowi Beri Ampun, Tapi Tiga Nama Tak Terampuni
30 Ucapan Natal Bermakna untuk Isi Kartu dan Pesan 2025
Kuota Diskon Tiket Pelni Tersisa 32%, Masyarakat Diminta Tak Tunda Lagi
Antrean Mengular, Polisi Siap Tutup Rest Area di Tol Jakarta-Cikampek