"Itu terserah dia, apa yang ingin dia lakukan. Saya pikir akan bijaksana baginya untuk melakukan itu,"
ujar Trump ketika ditanya tentang maksud ancaman dari Washington.
Dia menambahkan dengan nada mengingatkan, "Jika dia ingin melakukan sesuatu, jika dia bersikap keras, itu akan menjadi terakhir kalinya dia bisa bersikap keras."
Serang-menyerang lewat pernyataan ini jelas memperuncing hubungan kedua negara. Situasinya seperti bara dalam sekam, siap menyala kapan saja. Kedua pemimpin tampaknya sama-sama enggan mengalah, saling melempar peringatan yang membuat dunia internasional ikut menahan napas.
Artikel Terkait
Insiden Serempetan di Pela Mampang Berujung Pengeroyolan, Pelaku Masih Buron
Prabowo Pimpin Rapat dari Bogor, Bahas Kampung Haji hingga Pemulihan Sumatera
Trump Kembincang Greenland, PM Nielsen Tegas: Negara Ini Milik Kami
Kelambu dan Selimut: Perlindungan yang Terlupakan di Tengah Genangan Aceh Tamiang