Menurut Iin, salah satu masalah utama yang langsung terlihat adalah hancurnya dokumen penting milik warga. "Dokumen-dokumen seperti KTP, KK, sampai ijazah rata-rata habis terbakar. Itu yang jadi perhatian kita sekarang," katanya.
Untuk mengatasinya, layanan administrasi kependudukan langsung disiapkan di posko. Tapi mereka tak cuma menunggu.
"Kami juga jemput bola. Misalnya ada warga yang sakit atau kesulitan datang ke posko, petugaslah yang mendatangi mereka. Intinya, kita pastikan semua orang terdampak bisa segera dapatkan kembali identitasnya," lanjut Iin.
Soal tumpukan puing yang tersisa, rencana pembersihan sudah disiapkan. Pekerjaan itu akan dimulai setelah warga selesai menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari reruntuhan.
Kebakaran di kawasan padat seperti ini seolah jadi cerita yang berulang. Iin pun mengingatkan warganya untuk lebih waspada. Pemasangan instalasi listrik harus memenuhi standar, dan kompor jangan pernah ditinggal dalam keadaan menyala.
Namun begitu, dia juga mengakui bahwa ada faktor di luar kendali. "Yang ketiga, ya ini namanya musibah. Sudah dijaga pun, kadang tetap terjadi. Yang penting ikhtiar dulu, patuhi semua standar pencegahan. Baru kita hadapi bersama jika musibah datang," pungkasnya.
Artikel Terkait
Trump Kembincang Greenland, PM Nielsen Tegas: Negara Ini Milik Kami
Kelambu dan Selimut: Perlindungan yang Terlupakan di Tengah Genangan Aceh Tamiang
Sopir Bus Akui Tak Sempat Injak Rem Sebelum Kecelakaan Tewaskan 16 Orang
Ancaman Bom di Depok Berawal dari Kekecewaan, Polisi Buru Pelaku