"Belum surut, karena masih ada penanganan. Kasemen, besok alat berat provinsi akan turun lagi. Untuk Padarincang, rencananya alat dari Pemkab Serang dan BBWS C3 yang akan diterjunkan," ujar Arlan.
Sebagai langkah antisipasi yang lebih luas, Arlan menyebut Pemprov telah membuka posko siaga bencana di lima lokasi: Serang, Lebak, Pandeglang, Tangerang, dan Malingping. Sekitar 760 personel sudah disiagakan untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Kolaborasi ini, harapannya, bisa segera meringankan beban warga yang terdampak.
Menanggapi arahan gubernur, Kepala BBWS C3 Dedi Yudha Lesmana langsung bergerak. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memetakan prioritas penanganan.
"Saat ini sudah diturunkan dua unit ekskavator, satu unit pompa mobile, serta material penanganan berupa bronjong dan geobag untuk menutup tanggul-tanggul yang jebol," jelas Dedi.
Ia juga punya rencana jangka menengah. Pada 2026 nanti, BBWS C3 bersama Pemprov Banten menargetkan penanganan menyeluruh pada ruas sungai yang rawan banjir. Tentu saja, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat.
Artikel Terkait
Kalapas Pagar Alam Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalintim Ogan Ilir
Tiga Pemuda di Metro Diringkus Usai Perkosa Remaja Disabilitas Secara Terencana
Dosen USU Tewas Ditikam Anak Kandung Usai Aniaya Ibu
Kolam Air Panas Guci Lenyap Diterjang Banjir Bandang