Semua berawal sekitar pukul lima sore di Jalan Betawi. IS sedang menggendong bayinya yang rewel dan tak henti menangis. Untuk menenangkan, ia menyuruh sang ibu menyiapkan susu.
Namun begitu, tangisan itu tak jua reda. Rasa kesal pelaku pun memuncak.
Dalam emosi yang meledak, pria 28 tahun itu kemudian melempar anak yang digendongnya ke arah lantai. Bukan cuma sekali, tapi dua kali. Benturan keras di bagian kepala bayi itu menyebabkan pendarahan hebat.
Korban langsung dilarikan. Sayangnya, nasib berkata lain.
"Dalam perjalanan ke rumah sakit, anak korban meninggal dunia karena pendarahan di kepala," jelas Bambang pada keterangan pers Senin (15/12).
Menyadari kejadian mengerikan itu, keluarga akhirnya mengambil langkah untuk melaporkannya ke polisi. Sebuah keputusan yang mengubah segalanya, mengungkap drama kelam di balik dinding rumah mereka.
Artikel Terkait
Seng Raksasa Ambruk di Mega Kuningan, Angin Kencang Dituding Jadi Penyebab
Pramono Anung Lantik Iin Mutmainnah, Kembalikan Kursi Wali Kota Jakarta Barat ke Perempuan
Deras Tak Henti, Empat Kampung di Pandeglang Terendam Luapan Sungai Cilemer
HNW Desak Buka Keran Bantuan Asing, Prabowo Tegaskan RI Mampu