Tito Karnavian Diganjar Penghargaan atas Terobosan Stabilisasi Ekonomi di Daerah

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian baru-baru ini menerima sebuah penghargaan bergengsi dari detikcom. Ia dinobatkan sebagai Tokoh Pendorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah. Penghargaan ini bukan datang begitu saja, melainkan buah dari penilaian mendalam terhadap konsistensinya membina pemerintah daerah.

Di bawah kendalinya, Kementerian Dalam Negeri dianggap sebagai motor penggerak yang efektif. Mereka berperan besar dalam menyelaraskan kebijakan ekonomi di tingkat akar rumput. Hasilnya cukup nyata. Inflasi berhasil distabilkan di angka sekitar 2 persen. Kemendagri juga gencar menerapkan sistem pemantauan inflasi mingguan, yang datanya bersumber langsung dari BPS, hingga ke level kabupaten dan kota.

Tak cuma soal inflasi, Tito juga aktif memastikan pengelolaan APBD berjalan optimal. Ia mendorong peningkatan pendapatan daerah tanpa membebani masyarakat. Di sisi lain, ekosistem berusaha juga diperbaiki. Lewat perizinan yang lebih cepat dan efisien, perputaran uang dan aktivitas ekonomi di daerah pun tetap bergerak.

Dalam sambutannya, Tito membeberkan berbagai langkah yang sudah ditempuh.

“Yang tinggi pertumbuhan ekonominya kita minta untuk dijaga, yang rendah kita dorong melalui peran dari teman-teman kementerian/lembaga lain dan juga daerah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa Kemendagri telah menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi secara rutin sejak September 2022. Awalnya, inflasi masih berada di level 5,9 persen. Namun berkat kolaborasi yang solid antar-sektor, angka itu berhasil ditekan. Kini inflasi stabil di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen. Bahkan pada Oktober 2025, inflasi year-on-year tercatat 2,86 persen. Kondisi ini jelas kabar baik, karena menjaga keseimbangan antara produsen dan konsumen, sekaligus menjamin harga tetap terjangkau.

Selain fokus pada inflasi, Kemendagri juga rutin memantau perkembangan pertumbuhan ekonomi tiap daerah. Mereka rajin menggelar pertemuan untuk menelaah data BPS, melihat tren mana yang naik dan mana yang perlu didongkrak.