Komunitas masyarakat adat tiba di Kamp Masyarakat Adat tepat pada hari pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP30. Acara internasional ini berlangsung di kota Belem, Brasil, pada hari Senin tanggal 10 November menurut waktu setempat.
Rombongan masyarakat adat telah melakukan perjalanan jauh menggunakan perahu. Mereka memulai perjalanan sejak hari Minggu, 9 November, dengan rute yang membentang sejauh kurang lebih 3.000 kilometer, yang berawal dari kawasan pegunungan Andes.
Kehadiran para pemimpin dan anggota masyarakat adat dalam konferensi iklim ini memiliki tujuan strategis. Mereka bertekad untuk menyuarakan tuntutan agar pengelolaan wilayah adat ditingkatkan. Langkah ini dinilai mendesak untuk memulai perlindungan alam yang lebih nyata, terutama dalam menghadapi ancaman perubahan iklim yang kian meningkat. Tekanan dari berbagai industri ekstraktif, termasuk pertambangan, penebangan hutan, dan pengeboran minyak, yang terus menggerogoti kelestarian hutan juga menjadi perhatian utama.
Artikel Terkait
HUT ke-14 NasDem Sumsel: Donor Darah & 2.000 Sembako untuk Palembang
Kisah Sembuh dari Gagal Ginjal Stadium 5: Perjuangan Transplantasi & Kembali Hidup Normal
Harmonisasi RKPD dan Renja PD 2026 Kota Singkawang oleh Kemenkum Kalbar
DPR Bahas Cuaca Ekstrem dan Usul Tambah Anggaran BMKG-Basarnas