"Kita belum berbicara sampai di sana. Semua sah. Gusti Puger, Gusti Dipo silahkan. Pembicaraan itu nanti," ungkapnya. Poin terpenting, menurutnya, adalah sosok penerus tahta harus disepakati bersama oleh seluruh keluarga besar keraton.
Sejarah Penobatan dan Latar Belakang Penolakan Sebelumnya
KGPAA Hamangkunegoro sebelumnya dinobatkan sebagai Putra Mahkota Keraton Solo pada 27 Februari 2022. Saat itu, penobatan KGPH Purbaya yang masih berstatus mahasiswa juga menuai penolakan dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo.
Alasan penolakan LDA adalah karena proses penobatan dianggap tidak melalui musyawarah sesuai aturan adat. Selain itu, terdapat persoalan terkait pernikahan sang ibu, Asih Winarni, dengan Pakubuwana XIII yang dinilai melanggar adat karena tidak dilaksanakan di Pendapa Sasana Sewaka dan tidak dinikahkan oleh raja.
Dukungan dari Saudara-Saudara Kandung
Di sisi lain, deklarasi KGPAA Hamengkunagoro sebagai Pakubuwono XIV didukung oleh putra-putri almarhum Pakubuwono XIII. Mereka bersepakat untuk menjalankan amanat penunjukan KGPAA Hamengkunagoro sebagai satu-satunya pewaris tahta.
GKR Timoer, salah satu saudara kandung, menegaskan bahwa penunjukan putra mahkota telah dilakukan secara resmi oleh Sinuhun PB XIII pada tahun 2022. Ia dan saudara-saudaranya menyatakan telah menerima amanat langsung dari almarhum untuk memastikan putra mahkota naik tahta.
Artikel Terkait
Maklumat Yogyakarta 2025: Latar Belakang & 11 Tuntutan Lengkap untuk Prabowo
Masa Depan PPPK Paruh Waktu: Aliansi R2 R3 Kawal Regulasi Peralihan ke Penuh Waktu
Topan Kalmaegi Hantam Filipina: 140 Tewas & 127 Hilang, Topan Paling Mematikan 2025
Bahlil Lahadalia Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasan Kontroversialnya