Dari hasil penyidikan, terungkap modus operandi yang sangat licik. Dengan statusnya sebagai PNS dan atribut kejaksaan palsu yang ia kenakan, BA bersama rekannya diduga menawarkan jasa "penyelesaian" perkara tindak pidana korupsi di wilayah hukum Kejati Sumsel.
Mereka mendekati pihak-pihak yang sedang tersandung kasus korupsi, menjanjikan bisa "membereskan" masalah mereka dengan imbalan sejumlah uang untuk keuntungan pribadi. Aksi ini tidak hanya merusak nama baik institusi Kejaksaan, tetapi juga merupakan tindak pidana pemerasan.
Berdasarkan alat bukti yang cukup dan keterangan dari lima orang saksi yang telah diperiksa, penyidik Kejati Sumsel akhirnya menetapkan keduanya sebagai tersangka.
“Keduanya resmi ditahan selama 20 hari ke depan, terhitung mulai 7 hingga 26 Oktober 2025, di Rutan Kelas I Palembang,” jelas Vanny.
Keduanya kini dijerat dengan pasal berlapis dari Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman hukuman penjara yang tidak main-main.
Kisah PNS golongan III/D yang banting setir menjadi "jaksa agung" gadungan ini menjadi cerminan dari betapa rapuhnya kepercayaan publik ketika seragam dan status disalahgunakan untuk kejahatan.
Sumber: suara
Foto: Jaksa gadungan ditangkap di Ogan Komering Ilir (OKI).
Artikel Terkait
Letda Fauzi, Lulusan Terbaik AKMIL 2023 Asal Pangkep, Gugur Ditembak OPM di Kiwirok
Jokowi Bongkar Alasan Rutin Temui Prabowo, Ternyata Ini yang Dibahas!
Amanda Manopo Pakai Cincin Nikah 7 Berlian, Ternyata Harganya Bikin Melongo!
dr. Tifa Bongkar Sisi Lain Keluarga Jokowi: Ibu Tiri dan Usia Ayah yang Beda 19 Tahun!