Kasihan! Prabowo Sebut Sri Mulyani Stres Tiap Dipanggil, Gara-Gara Apa?

- Selasa, 22 Juli 2025 | 00:25 WIB
Kasihan! Prabowo Sebut Sri Mulyani Stres Tiap Dipanggil, Gara-Gara Apa?




MURIANETWORK.COM - Presiden RI Prabowo Subianto membuat sebuah pengakuan yang mengundang gelak tawa, membongkar 'penderitaan' Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disebutnya kerap stres setiap kali dipanggil menghadap. 


Penyebabnya? Ide-ide Prabowo yang terus-menerus meminta dana khusus untuk program bantuan rakyat.


Kelakar ini disampaikan Prabowo saat meresmikan program 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). 


Ia bercerita soal rencananya menyediakan obat gratis bagi warga miskin, yang tentu saja membutuhkan anggaran tambahan.


"Menteri Keuangan, Menteri Keuangan setiap kali saya panggil agak stres itu, apalagi ini idenya Presiden ini, kalau nanti ada dananya khusus untuk rakyat miskin, obatnya harus gratis. Kalau ada uangnya, kalau ada uangnya," kata Prabowo berkelakar sebagaimana dilansir Antara.


Dalam program Koperasi Desa Merah Putih ini, Prabowo menjelaskan bahwa setiap desa akan memiliki apotek yang menjual obat generik


Namun, ia ingin ada perlakuan khusus bagi mereka yang benar-benar tidak mampu. 


Di sinilah peran Sri Mulyani kembali ia singgung dengan nada humor.


"Untuk mereka yang benar-benar tidak mampu, ya kita upayakan tidak bayar. Kita upayakan. Yang mengupayakan Menteri Keuangan, semakin stres itu. Tapi tidak apa-apa, Bu, ini mulia. Nama ibu kan Sri Mulyani, jadi harus yang mulia-mulia, Bu. Ibu akan dicintai oleh semua desa di seluruh Indonesia," kata Prabowo yang langsung disambut tepuk tangan meriah.


Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025


Program raksasa ini diluncurkan serentak di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.


Hingga saat ini, tercatat sudah ada 81.140 unit koperasi yang terbentuk di seluruh Indonesia. 


Program ini bertujuan untuk membangun kekuatan ekonomi dari tingkat desa, menciptakan pemerataan, dan membebaskan masyarakat dari jerat kemiskinan. 


Sebanyak 13 kementerian dan dua lembaga negara terlibat langsung dalam pelaksanaannya.


Fantastis! Utang Indonesia Sentuh Rp10.269 Triliun, Publik Singgung 'Duet' Mulyono dan Mulyani




MURIANETWORK.COM - Eks Sekertaris BUMN, Said Didu memberi sindiran keras mantan Presiden Jokowi Widodo dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.


Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Said Didu menyebut Jokowi dan Sry Mulyani ada duet yang luar biasa.


Ini berkaitan dengan kewajiban pemerintah, termasuk utang jangka pendek dan panjang, mencapai Rp 10.269 triliun pada akhir 2024.


Hal ini diungkap Sri Mulyani dalam penyampaian keterangan pemerintah terhadap RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN ΤΑ 2024 dalam Rapat Paripurna, DPR.


“Dahsyat hasil kerja duet Mulyono-Mulyani yg sepertinya dilanjutkan oleh rezim sekarang,” tulis Said Didu dikutip Rabu (2/7/2025).


👇👇



Sebelumnya, Kementerian Keuangan melaporkan posisi kewajiban pemerintah, termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang, tercatat mencapai Rp10.269,02 triliun per 31 Desember 2024. 


Angka itu naik Rp732,34 triliun atau 7,68% dibanding posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp9.536,68 triliun.


Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam laporan keterangan pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024


"Total aset pemerintah mencapai Rp13.692,37 triliun per 31 Desember 2024. Angka ini naik Rp619,55 triliun atau 4,74% dibandingkan dengan Rp13.072,82 triliun per 31 Desember 2023," ujar Sri Mulyani, dikutip Rabu (2/7/2025).


Dengan total aset dan kewajiban tersebut, alhasil total ekuitas pemerintah tercatat Rp3.423,35 triliun per 31 Desember 2024. 


Angka ini turun Rp112,79 triliun atau -3,19% dibanding Rp3.536,14 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.


"Hal ini menggambarkan kekayaan bersih negara dan kapasitas fiskal yang tetap dapat terjaga dan diandalkan untuk menopang kebutuhan pembangunan nasional secara berkelanjutan," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, dikutip Rabu (3/7/2025).


Dari sisi operasional, pendapatan 2024 tercatat Rp3.115,3 triliun, lebih rendah dari beban operasional sebesar Rp3.353,6 triliun. 


Dengan demikian, defisit operasional sebesar Rp238,3 triliun dan dari sisi non-operasional terdapat surplus Rp22,7 triliun. 


Dengan demikian, defisit secara keseluruhan tercatat Rp215,7 triliun pada 2024 


Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga melaporkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada akhir 2024 tercatat Rp457,5 triliun. 


Angka ini menurun 0,4% dibandingkan dengan posisi SAL pada akhir tahun sebelumnya.


SAL merupakan akumulasi SiLPA atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun-tahun anggaran sebelumnya, serta tahun anggaran berjalan yang disesuaikan dengan SAL sebelumnya.


SAL pemerintah tercatat mencapai Rp459,5 triliun pada awal 2024. 


"Kemudian, setelah dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan APBN dan memperhitungkan Silpa dari penyesuaian lain, maka SAL akhir Rp457,5 triliun atau menurun 0,4%," ujarnya.


Berdasarkan rincian data Kemenkeu, penggunaan SAL pada tercatat Rp56,4 triliun, sementara SiLPA Rp45,7 triliun. 


Kemudian, terdapat penyesuaian SAL sebesar Rp8,7 triliun. Alhasil, SAL akhir 2024 menjadi Rp457,5 triliun atau menurun 0,4%.


Sumber: Suara

Komentar