Padahal, seharusnya jalan utamanya adalah bekerja. Berkarya nyata. Dengan begitu, pengakuan dunia akan datang dengan sendirinya melihat kinerjanya. Sayangnya, dia memilih jalan pintas. Dia, menurutnya, tidak sanggup melakukan hal yang lebih substantif itu."
Hasanudin Abdurakhman
Opini itu muncul di tengah catatan perjalanan yang cukup padat. Baru setahun menjabat, Prabowo Subianto disebut telah melakukan 35 kali kunjungan kerja ke luar negeri. Angka itu memicu berbagai tafsir, dari yang melihatnya sebagai diplomasi aktif hingga yang sinis seperti komentar di atas.
Artikel Terkait
Billboard di Gedung Sarinah Terbakar, 15 Unit Damkar Dikerahkan
Membaca Tanpa Menalar: Ketika Literasi Hanya Berhenti di Huruf
Ekonomi Syariah 2026: Suara Global dan Strategi Keluarga di Tengah Tantangan Baru
Dosen UIM Meludahi Kasir, Polisi Siap Panggil untuk Pertanggungjawaban