Upaya membangun hunian sementara untuk korban bencana di Sumatera Barat terus digenjot. Di Padang, prosesnya memang masih berjalan, tapi setidaknya sebagian warga sudah bisa bernapas lega. Mereka kini ditempatkan sementara di rumah susun Kampung Nelayan, Kelurahan Lubuk Buaya.
Pemkot Padang menyiapkan 80 unit hunian berukuran 6x6 meter dengan dua kamar tidur untuk warga yang rumahnya hancur diterjang banjir bandang. Fasilitas di dalamnya terbilang lengkap untuk kondisi darurat. Ada tempat tidur, ruang tamu sederhana, kipas angin, sampai dapur yang sudah dilengkapi kompor dan tabung gas. Yang paling penting, aliran air bersih dari sumur juga sudah mengalir.
Masrizal, salah satu warga asal Guo, Kecamatan Kuranji, termasuk yang sudah pindah. Ia mengaku merasa nyaman tinggal di sana.
“Nyaman. Bantuan lancar, cukup. Tidak ada yang kurang, cuma rumah,” katanya dalam bahasa Minang, Kamis lalu.
Ia bilang, pasokan air bersih dan listrik di tempat barunya itu berjalan lancar. Pernyataan senada datang dari Reni Suherni, pengungsi asal Guo Kuning. Meski baru sehari menempati huntara, ia sudah merasakan bedanya dibanding mengungsi di posko.
“Lumayan, airnya bersih. Udah ada bantuan (logistik), udah disediakan,” ujar Reni.
Walau masih terasa asing dan jauh dari kesan ‘rumah’nya yang hilang, kondisi ini jauh lebih baik. Reni punya harapan sederhana: pemerintah segera membangunkan rumah pengganti. Lokasinya di mana saja tak masalah.
“Tidak apa-apa, saya siap di mana pun,” tegasnya.
Artikel Terkait
Kumparan Awards 2025: Empat Pemimpin Ini Dinilai Menyalakan Harapan Indonesia
Dedi Mulyadi Raih Penghargaan Impact Makers 2025 Meski Absen
Skandal Dana Hibah Pariwisata: Mantan Bupati Sleman Didakwa Alirkan Rp17 Miliar untuk Pemenangan Istri
Mantan Danjen Kopassus Ledak: Prabowo Seperti Katak dalam Tempurung