Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan menegaskan, "Ini menandai pertama kalinya pemerintahan Trump yang baru mengumumkan penjualan senjata ke Taiwan."
Sementara itu, Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan AS memberikan rincian lebih lanjut. Mereka menyebutkan bahwa komponen yang dijual meliputi suku cadang untuk perbaikan, berbagai bahan habis pakai, aksesori, serta dukungan teknis untuk perbaikan dan pengembalian operasional pesawat tempur F-16 dan pesawat angkut C-130.
Reaksi dari China datang dengan cepat dan tegas. Kementerian Luar Negeri China menyatakan penolakan keras mereka terhadap keputusan AS tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dengan tegas menyatakan, “Penjualan senjata AS ke Taiwan merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip satu China.”
Lebih lanjut, Lin Jian menambahkan, “China sangat tidak puas dan menolak keras hal ini,” menggarisbawahi tingkat ketidakpuasan pemerintah China atas langkah Amerika Serikat ini.
Artikel Terkait
Kemenag Bentuk Ditjen Baru: Penguatan Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
Pertemuan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Prabowo Bahas Kerja Sama Ekonomi & Pertahanan
Strategi Pemerintah Jabar Perbaiki Jalan Nasional & Ambil Alih Jalan Desa Mulai 2026
Raja Yordania Kunjungi Prabowo, Kutuk Keras Ledakan SMA 72 Jakarta