Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel turut menyoroti tantangan anggaran yang dihadapi berbagai daerah, termasuk dampak dari pemotongan Transfer ke Daerah (TKD). Meski demikian, ia mendorong setiap kepala daerah untuk tetap optimis dan berinovasi dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Kondisi ini jangan sampai mematahkan semangat pembangunan. Kita harus efisien, namun tidak boleh berkompromi pada hal-hal yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inilah momen yang menguji ketangguhan seorang pemimpin daerah,” tegas Herman Deru.
Ia menambahkan bahwa kekompakan dan sinergi antar-pemangku kepentingan merupakan fondasi utama untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan pembangunan. Kolaborasi lintas sektor dinilai sebagai kunci dalam menghadapi dinamika ekonomi dan fiskal yang kompleks.
Dukungan Pemerintah Provinsi dan Capaian Pembangunan
Gubernur Herman Deru juga menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk terus mendampingi dan mendukung percepatan pembangunan di seluruh kabupaten dan kota, termasuk Lubuklinggau, meski dalam situasi keuangan yang menantang.
Di sisi lain, Wali Kota Lubuklinggau, Rachmat Hidayat, melaporkan sejumlah capaian positif kotanya selama 24 tahun. Ia menyebutkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta penurunan angka kemiskinan.
Pemerintah Kota Lubuklinggau saat ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi digital. Pemerintah kota juga menyampaikan apresiasi atas dukungan keuangan dari Pemerintah Provinsi Sumsel melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
Artikel Terkait
BNPB Akui Modifikasi Cuaca di Puncak Musim Hujan: Seperti Melawan Kodrat Alam
Bangkai Ayam dan Ancaman untuk Aktivis Iklim di Teras Rumah
Pendaki Pemula Hilang di Gunung Slamet Usai Berpisah untuk Cari Bantuan
Tangisan dari Lubang Septic Tank Gegerkan Warga Tanggamus