Berdasarkan data Profil Anak Usia Dini 2023 dari BPS, 5.88% anak dari ibu pekerja tidak mendapatkan pengasuhan yang layak. Ketidaknyamanan inilah yang akhirnya mendorong banyak ibu memutuskan untuk berhenti bekerja.
Manfaat Nyata Office Daycare bagi Ibu Bekerja
Daycare yang disediakan di tempat kerja atau office daycare menawarkan solusi yang lebih komprehensif dibandingkan alternatif lainnya.
Ketenangan Pikiran dan Peningkatan Fokus
Keberadaan anak di lokasi yang dekat dan dikelola oleh pihak terpercaya memberikan ketenangan pikiran yang luar biasa bagi ibu. Ibu dapat dengan cepat menengok anak jika terjadi situasi darurat, sehingga fokus kerja dapat tetap terjaga.
Kemudahan Akses dan Biaya
Banyak office daycare yang disediakan secara gratis oleh perusahaan, khususnya di instansi pemerintah. Skema cost-sharing atau bagi biaya juga sering diterapkan, membuat biaya penitipan menjadi jauh lebih terjangkau dengan kualitas yang terjamin.
Tantangan dalam Implementasi
Meski menjanjikan, implementasi office daycare masih menghadapi kendala. Kuota terbatas, belum ada standarisasi kualitas yang merata, dan implementasi yang belum menyeluruh di semua perusahaan dan cabang menjadi hal yang perlu diperbaiki.
Dampak Luas Office Daycare terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Kebijakan office daycare tidak hanya menyelesaikan masalah individu. Kebijakan ini memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
- SDGs 5 (Kesetaraan Gender): Dengan mengurangi double burden atau beban ganda ibu pekerja, partisipasi perempuan di dunia kerja dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
- SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas): Anak usia dini mendapatkan stimulasi dan pendidikan yang tepat di daycare berkualitas, mendukung proses lifelong learning.
- SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Ibu pekerja memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara lebih produktif dalam perekonomian.
Perlu Dorongan dan Sanksi yang Kuat
Sayangnya, implementasi UU KIA masih belum optimal. Baik instansi pemerintah maupun perusahaan swasta banyak yang belum mematuhi kewajiban ini. Lemahnya kekuatan hukum dan ketiadaan sanksi yang tegas bagi pemberi kerja yang lalai menjadi celah besar.
Untuk mewujudkan manfaat penuh dari kebijakan office daycare, diperlukan komitmen yang lebih kuat. Negara harus aktif mendorong perusahaan, merumuskan standar operasional yang baku, dan menetapkan sanksi yang jelas. Dengan demikian, office daycare dapat benar-benar menjadi solusi untuk meningkatkan retensi dan partisipasi penuh perempuan dalam angkatan kerja Indonesia.
Artikel Terkait
Duduk Terlalu Lama Picu Alzheimer? Ini 5 Cara Mencegahnya
Review Moto G56 Power 5G: Baterai 7000mAh Tahan 2 Hari & Tahan Air?
Sinopsis Film Soekarno (2013): Kisah Cinta & Perjuangan Sang Proklamator
100+ Ucapan Selamat Natal Bahasa Inggris dan Artinya (Untuk Kartu & Status)