Desember dan Rahasia Otak Sehat di Balik Keramaian Keluarga

- Kamis, 25 Desember 2025 | 11:00 WIB
Desember dan Rahasia Otak Sehat di Balik Keramaian Keluarga

Desember tiba. Bulan yang identik dengan aroma kue, gemerlap lampu, dan tentu saja, momen berkumpul. Entah itu merayakan Natal atau sekadar menyambut pergantian tahun, inilah saatnya kita berbagi tawa dengan keluarga, ngobrol panjang lebar dengan sahabat, atau sekadar duduk bersama orang-orang terkasih.

Padatnya jadwal silaturahmi kadang bikin lelah, ya? Tapi jangan salah. Di balik semua kesibukan itu, ternyata tersimpan manfaat besar yang sering kita abaikan. Bersosialisasi bukan cuma soal menghilangkan rasa sepi. Lebih dari itu, ini adalah salah satu cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan otak kita, sekaligus benteng pertahanan dari penurunan daya ingat dan demensia.

Otak yang Sehat Dimulai dari Kebersamaan

Banyak perempuan mulai cemas soal kesehatan otak seiring bertambahnya usia. Demensia jadi momok yang menakutkan, apalagi dengan stigma yang masih melekat tentang penuaan.

Namun begitu, menjaga otak tak harus menunggu sampai rambut memutih. Menurut Psychology Today, langkah-langkah kecil yang kita lakukan sepanjang hidup termasuk soal pergaulan memegang peranan krusial.

Otak kita butuh stimulasi, sama seperti organ tubuh lain. Makan bergizi dan rajin olahraga itu penting, iya. Tapi seringkali kita lupa satu hal: interaksi dengan sesama. Faktor ini kerap dianggap sepele, padahal dampaknya luar biasa.

Riset sudah membuktikannya. Isolasi sosial ternyata berkontribusi meningkatkan risiko penurunan kognitif. Bahkan, sebuah laporan di jurnal The Lancet menyebut bahwa mengurangi kesendirian bisa mencegah sebagian kasus demensia.

Bagi perempuan, bersosialisasi bentuknya bisa macam-macam. Dari sekadar teleponan dengan teman, kumpul keluarga di hari raya, sampai aktif di komunitas hobi. Yang menarik, hampir semua jenis interaksi ini memberi dampak positif bagi otak.

Perempuan yang rutin bertemu orang lain cenderung mengalami pelambatan penurunan memori. Bandingkan dengan mereka yang lebih sering menyendiri.

Tak Selalu Nyaman, Tapi Seringkali Berarti


Halaman:

Komentar