PKS ini bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dasar industri di KITB, sehingga dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Kerja sama ini merupakan kolaborasi Perusahaan antar ekosistem bisnis Holding Danareksa.
Baca Juga: Menteri Inggris Untuk Timur Tengah Murka Dampak Israel Serang Gereja di Gaza Selatan
“Kerja sama ini sebagai wujud komitmen Nindya Karya untuk mendukung pengembangan industri di Indonesia. Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan ramah lingkungan,” kata Direktur Utama Nindya Karya, Moeharmein Zein Chaniago.
Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan berharap pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB ini menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan industri terintegrasi dan berkelanjutan.
“Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat segera terealisasi. Kami yakin, hal ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan dapat mendukung pengembangan industri di Indonesia,” kata Ngurah.
Proyek pembangunan jaringan air bersih dan air limbah klaster 1 fase 2 di KITB ini memiliki tenggang waktu 365 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender. Proyek ini memiliki nilai sebesar Rp176 miliar.
Adapun lingkup pekerjaan proyek ini, lanjutnya, meliputi pekerjaan persiapan, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi, pekerjaan perlintasan (jembatan pipa), pengadaan dan pemasangan pompa air, serta penyediaan fasilitas penunjang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
IHSG Tutup Tahun 2025 dengan Catatan Merah, Sejumlah Sektor Bertahan Hijau
Harga Emas Antam Anjlok Rp95 Ribu per Gram di Akhir Tahun
Senandung di Tengah Reruntuhan: BRI Pulihkan Senyum Anak Korban Banjir Bandang Sumatra
IHSG Tergelincir 44 Poin di Awal Perdagangan