Pengerahan kekuatan militer AS di kawasan ini termasuk mengirimkan armada tempur, dengan kapal induk USS Gerald R. Ford sebagai unggulan. AS juga dikabarkan mengizinkan operasi rahasia CIA di wilayah Venezuela.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro membantah semua tuduhan terkait perdagangan narkoba. Maduro berjanji akan mempertahankan kedaulatan Venezuela jika terjadi invasi dan menuduh AS menciptakan "perang baru".
Ketegangan ini juga menarik perhatian internasional, dengan Presiden Kolombia Gustavo Petro mengutuk tindakan Washington. Petro menyatakan salah satu serangan AS menewaskan warga sipil yang tidak terkait dengan kartel narkoba.
Artikel Terkait
Pelunasan Bipih Haji 2026 Tembus 60%, Mayoritas dari Tiga Provinsi Jawa
Kasasi Jaksa Ditolak, Vonis 10 Bulan Penjara untuk Fariz RM Berkekuatan Tetap
AHY Ungkap Strategi Hadapi 120 Juta Perjalanan Nataru dan RUU Sistranas
Polytron G3 Geser Raksasa China di Pasar Mobil Listrik