Pengerahan kekuatan militer AS di kawasan ini termasuk mengirimkan armada tempur, dengan kapal induk USS Gerald R. Ford sebagai unggulan. AS juga dikabarkan mengizinkan operasi rahasia CIA di wilayah Venezuela.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro membantah semua tuduhan terkait perdagangan narkoba. Maduro berjanji akan mempertahankan kedaulatan Venezuela jika terjadi invasi dan menuduh AS menciptakan "perang baru".
Ketegangan ini juga menarik perhatian internasional, dengan Presiden Kolombia Gustavo Petro mengutuk tindakan Washington. Petro menyatakan salah satu serangan AS menewaskan warga sipil yang tidak terkait dengan kartel narkoba.
Artikel Terkait
Blackpink Gelar Konser Deadline di Jakarta 2025: Setlist, Momen Hujan, dan Fakta Seru
Honda Tegas Hadapi EV China: Fokus Netralitas Karbon, Bukan Cuma Penjualan
Keracunan MBG di Gunungkidul: Bupati Prihatin dan Gelar Evaluasi Menyeluruh
Nadia Dari, Gaby Rose, Saphira Adya: Profil dan Proyek 3 Bintang Muda Indonesia