Tanpa Insentif, Penjualan Mobil Listrik Diprediksi Anjlok Hingga 60%
Adopsi mobil listrik di berbagai negara memang sedang mengalami perkembangan. Salah satu pendorong utamanya adalah insentif harga dari pemerintah yang membuat kendaraan ramah lingkungan ini lebih terjangkau.
Namun, sebuah laporan terbaru dari lembaga survei ternama, J.D. Power, memberikan peringatan keras. Prediksi mereka menunjukkan bahwa penjualan mobil listrik akan melambat secara signifikan tanpa dukungan insentif dari pemerintah. Bahkan, penurunan yang terjadi bisa mencapai 60 persen, seperti yang sudah terlihat di Amerika Serikat.
Dampak Penghentian Insentif Mobil Listrik di AS
Pemerintah AS sebelumnya memberikan insentif yang cukup besar, yaitu USD 7.500 (sekitar Rp 124,5 juta) untuk setiap pembelian mobil listrik baru. Tidak hanya itu, mobil listrik bekas juga mendapat insentif sebesar USD 4.000 (sekitar Rp 66,4 juta).
Artikel Terkait
BI Perpanjang Jam Layanan Sistem Pembayaran hingga Tengah Malam Jelang Nataru
Bantuan Sembako dan Pendampingan Hukum Warnai Pemulihan Korban Kebakaran Tambora
Trump Klaim Perundingan Rusia-Ukraina Capai 90 Persen Kesepakatan
DJ Panda Akui Salah Sebar Data Pribadi Erika, Minta Maaf di Depan Media