Dalam politik maritim, Bung Karno menggambarkan Indonesia sebagai negara yang disatukan oleh laut. Visinya menekankan bahwa kemajuan Indonesia bersumber dari kekuatan sektor pertanian dan kelautan secara bersamaan.
“Presiden pertama RI berpesan agar kita percaya bahwa kemajuan bangsa lahir dari tanah dan lautnya sendiri. Ketika kita meninggalkan jati diri sebagai bangsa maritim, kita kehilangan arah pembangunan,” tegas Hasto.
Momentum Sumpah Pemuda untuk Bangkitkan Spirit Maritim
Hasto mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali pada semangat jati diri maritim menjelang peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober. Menurutnya, momentum ini harus menjadi pembangkit semangat sekaligus koreksi terhadap paradigma pembangunan yang selama ini mengabaikan identitas Indonesia sebagai bangsa samudera.
“Kejayaan Indonesia di masa lalu lahir karena kita menguasai lautan. Spirit inilah yang harus kita hidupkan kembali,” pungkas Hasto Kristiyanto.
Artikel Terkait
Saham Superbank (SUPA) Melonjak 24% di Debut Perdana BEI
OJK Tegaskan Pemberi Pinjaman Bertanggung Jawab Penuh atas Tindakan Debt Collector
VinFast Siapkan Motor Listrik di Pabrik Subang, Rencana Luncur 2026
Prabowo Langsung Turun Tangan Usai Laporan 700 Ribu Anak Papua Belum Sekolah