Janice mengenal tenis melalui teman dekatnya sejak kecil, Priska Madelyn Nugroho. "Orang tua kami saling mengenal, lalu saya diajak mencoba bermain tenis dan akhirnya mulai ikut latihan," kenangnya.
Dukungan Keluarga
Meski tidak ada latar belakang atlet tenis dalam keluarganya, Janice mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya. "Tanpa mereka menyetujui untuk mulai latihan tiga minggu sekali, itu adalah langkah pertama yang penting," ujarnya.
Keputangan ke Amerika Serikat
Keputusan untuk melanjutkan pendidikan dan karier tenis di Amerika Serikat menjadi turning point dalam kariernya. "Di sana saya terkesan dengan fasilitas dan environment yang mendukung perkembangan tenis saya," jelas Janice.
Tantangan sebagai Petenis Indonesia
Menurut Janice, tantangan terbesar sebagai petenis Indonesia adalah minimnya turnamen profesional di dalam negeri. "Kita harus traveling ke luar negeri untuk bertanding dan berlatih dengan pemain internasional, yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit," paparnya.
Target dan Inspirasi
Janice mengaku terinspirasi oleh Ashleigh Barty dan bercita-cita untuk terus meningkatkan prestasinya. "Target saya adalah mencapai ranking yang lebih tinggi dan tidak pernah puas dengan pencapaian saat ini," tegasnya.
Dengan semangat pantang menyerah dan konsistensi dalam berlatih, Janice Tjen terus membuktikan bahwa atlet Indonesia mampu bersaing di kancah tenis internasional.
Artikel Terkait
Janice Tjen Ungkap Tantangan Jadi Atlet Tenis Indonesia: Minim Turnamen & Fasilitas
Cara Vote Rizky Ridho di FIFA Puskas Award 2025 & Kisah Gol Spektakulernya
Portugal dan Norwegia Lolos Piala Dunia 2026: Daftar 32 Tim yang Sudah Pastikan Tiket
Marco Bezzecchi Raih Kemenangan Dominan di MotoGP Valencia 2025, Tutup Musim dengan Podium