Reza Pahlavi, putra Shah yang tinggal di AS, menyatakan Sarlak "mengorbankan nyawanya demi kebebasan Iran". Sementara kantor berita Tasnim membantah klaim media oposisi tentang pembunuhan mencurigakan, menyatakan tidak ada kasus hukum terhadap Sarlak.
Ayah Sarlak dalam video media sosial menangis menyatakan "mereka membunuh anakku", namun dalam wawancara televisi pemerintah mendesak publik tidak mempercayai informasi di media sosial. Aktivis hak asasi manusia mencatat peningkatan penindasan di Iran pasca protes nasional dan perang singkat dengan Israel bulan Juni.
Pelapor khusus PBB Mai Sato menyoroti lonjakan eksekusi dan penangkapan massal aktivis di Iran, menyebut agresi eksternal memicu penindasan internal yang lebih dalam.
Artikel Terkait
Drone Misterius Lumpuhkan Bandara Brussels, Penerbangan Ditangguhkan
Tumpahan Oli di Kelapa Gading: 8 Pemotor Jatuh, Damkar Siram Jalan 200 Meter
Lula Tawarkan Diri Sebagai Mediator, Desak AS dan Venezuela Berdialog untuk Hindari Invasi
Revisi UU HAM 1999: KemenHAM Pastikan Penguatan, Bukan Pelemahan Komnas HAM