Untuk suasana Natal, Bundaran HI jadi pusat perhatian. Di sana, dipasang instalasi cahaya ikonik yang nuansanya hangat dan reflektif. Rancangannya sendiri dimaksudkan sebagai simbol toleransi dan kebersamaan, menciptakan landmark malam hari yang ramah untuk semua kalangan, terutama keluarga.
Di sisi lain, momen tahun barunya akan terpusat di Kawasan Kota Tua. Bayangkan, gedung-gedung bersejarah itu akan dihidupkan dengan video mapping dan instalasi cahaya tematik. Ada juga pengalaman interaktif yang dijamin bakal bikin ruang kota tua itu jadi nggak mati gaya. Narasi visualnya bertajuk "Penjaga Cahaya Jakarta", yang kurang lebih bercerita tentang energi kolektif warga dalam menjaga denyut nadi kota.
Yang menarik, festival cahaya ini juga punya sisi sosial. Disparekraf DKI bersama BAZNAS (BAZIS) menggalang program Donasi Bencana Sumatera. Jadi, pengunjung yang datang bisa sekalian berdonasi untuk membantu warga yang terdampak bencana di Sumatera.
Secara keseluruhan, acara ini terbuka untuk umum. Panitia menjamin aspek keamanan dan kenyamanan jadi prioritas. Mereka ingin Jakarta makin kuat citranya sebagai destinasi urban kreatif yang kompetitif.
Buat kamu yang penasaran dengan detail jadwal atau rangkaian acaranya, bisa pantau terus kanal resmi Disparekraf DKI Jakarta. Informasinya lengkap di sana.
Artikel Terkait
Buruh Jakarta Tegaskan Demo 29-30 Desember, Ribuan Motor Siap Bergerak ke Istana
Kakorlantas Pantau Arus Liburan: Bali Padat tapi Kondusif, Jogja Jadi Magnet Pemudik
Sembilan WNI Korban Perdagangan Orang di Kamboja Akhirnya Pulang ke Tanah Air
Timnas B Valencia Berduka: Pelatih dan Tiga Anaknya Hilang di Tengah Laut Labuan Bajo