Dia menyebut, sebagian warga memilih mengungsi sendiri ke rumah kerabat yang lebih aman. Tapi, banyak juga yang bertahan. Mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah meski terendam. Bagi sebagian, banjir seperti ini sudah jadi 'langganan' tahunan.
Di sisi lain, upaya penanganan di lapangan ternyata tidak mudah. Tim BPBD menghadapi sejumlah kendala serius. Mulai dari akses jalan yang terputus, cuaca yang masih tak menentu, hingga keterbatasan sarana dan kendaraan operasional.
Menyikapi hal itu, beberapa rekomendasi pun diajukan. Status Siaga Darurat bisa saja ditingkatkan jadi Tanggap Darurat, tergantung perkembangan di lapangan. Yang tak kalah penting adalah pemenuhan kebutuhan mendesak para korban.
"Mereka butuh bantuan segera, seperti terpal, makanan siap saji, sembako, dan alas tidur," jelas Lutfi.
Evakuasi memang lebih diutamakan untuk kelompok rentan, terutama para lansia. Namun realitanya, pilihan akhir tetap berada di tangan warga sendiri. Ada yang pergi, lebih banyak lagi yang memilih bertahan, menghadapi banjir yang sudah terlalu sering mereka kenal.
Artikel Terkait
Menu Bergizi Cuma Keripik Tempe, BGN Ancam Ganti Kepala SPPG
Mantan Wamenaker Noel Tampil dengan Syal Putih di KPK, Kasus Sertifikasi K3 Rp 81 Miliar Berlanjut
DPR Soroti Transparansi Proyek Kampung Haji Danantara di Tanah Suci
Pangdam Jaya Sowan ke Kraton Majapahit, Hendropriyono Ungkap Misi Restorasi Peradaban