“Ini semua buah dari kerja keras, komitmen, dan keteladanan,” katanya lagi.
Namun begitu, penghargaan bukanlah garis finis. Purwadi menyoroti beberapa langkah krusial untuk menjaga momentum reformasi. Pembangunan Zona Integritas, misalnya, harus terus diperluas jangkauannya. Lalu, digitalisasi proses peradilan juga perlu dikebut agar lebih efisien. Mekanisme pengawasan harus diperkuat untuk mencegah korupsi, sementara kualitas SDM di lingkungan peradilan wajib ditingkatkan secara berkelanjutan. Kolaborasi antar-instansi tetap jadi kunci.
Baginya, prestasi seperti ini lebih dari sekadar capaian administratif. Ini adalah inspirasi sebuah bukti nyata bahwa perubahan menuju birokrasi berkelas dunia mungkin diraih.
“Saya berharap upaya ini memicu lebih banyak perubahan konkret,” pungkas Purwadi.
Harapan yang sederhana, tapi dampaknya jika konsisten dijalankan bisa sangat luar biasa bagi masyarakat.
Artikel Terkait
Patungan Beli Hutan Dinilai Sindiran Tajam untuk Pemerintah
HAM 2025: Dari Prinsip Mulia ke Keseharian yang Nyata
BMKG Peringatkan Potensi Turbulensi dan Gelombang Tinggi Jelang Libur Akhir Tahun
Danantera: Saat Negara Beralih dari Regulator Jadi Investor Strategis