Tantangan Penegakan Hukum Era Prabowo: Antara Keadilan dan Kepastian Hukum
Pemerintahan Prabowo Subianto menghadapi tantangan kompleks dalam penegakan hukum Indonesia. Dalam setahun kepemimpinannya, publik menaruh harapan besar pada penegakan hukum yang adil, tegas, dan konsisten. Artikel ini menganalisis langkah konkret yang dapat memperkuat supremasi hukum dan kepastian hukum bagi seluruh warga.
Landasan Filosofis Penegakan Hukum
Perdebatan antara kepastian hukum formal dan keadilan substantif menjadi isu sentral. Hans Kelsen menganut paham hukum harus ditaati apa adanya (law as it is), sementara Gustav Radbruch menekankan hukum yang bertentangan dengan keadilan moral kehilangan legitimasi. Ahli hukum Indonesia Satjipto Rahardjo memperkuat pandangan bahwa hukum harus hidup dan berpihak pada kemanusiaan.
Studi Kasus: Abolisi dan Transparansi Hukum
Pemberian abolisi Presiden Prabowo kepada mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong menjadi contoh relevan. Meskipun sah secara konstitusional melalui Keputusan Presiden No. 18 Tahun 2025, keputusan ini menuai perbedaan pendapat mengenai keadilan substantif. Transparansi dan penjelasan terbuka mengenai pertimbangan keputusan menjadi kunci memperkuat kepercayaan publik.
Penegakan HAM dan Konflik Papua
Tewasnya 15 penambang emas di Yahukimo tahun 2025 mengingatkan pentingnya penyelesaian HAM di Papua. Mekanisme non-yudisial yang transparan meliputi mediasi, pengawasan independen, dan reparasi bagi korban dapat menghadirkan keadilan nyata sekaligus mencegah eskalasi konflik.
Artikel Terkait
3 Unsur Kunci Perjuangan Politik Menurut Ustaz Ansufri Idrus Sambo di Bogor
Link Live Streaming Timnas Indonesia U17 vs Honduras Piala Dunia U17 2025: Jadwal, Prediksi, dan Cara Nonton
Pertemuan Penting di Kertanegara: Menteri hingga Pimpinan TNI-Polri Berkumpul di Rumah Prabowo
Zohran Mamdani Syiah atau Sunni? Fakta Agamanya Diklarifikasi Langsung