Di kancah global, Soeharto dikenal dengan kebijakan luar negeri bebas aktif yang realistis. Indonesia di era Soeharto menjadi anggota penting Gerakan Non-Blok dan aktif dalam diplomasi dunia Islam, termasuk mendukung kemerdekaan Bosnia-Herzegovina dan konsisten menyuarakan dukungan untuk Palestina.
Hubungan dengan Organisasi Keagamaan
Sebagai aktivis Muhammadiyah, Farid menilai Soeharto memiliki hubungan yang baik dengan organisasi keagamaan. Soeharto dianggap menghargai peran ulama dan tokoh agama dalam pembangunan moral bangsa, serta mendorong perkembangan bank syariah, lembaga zakat, dan pendidikan Islam modern.
Refleksi Hari Pahlawan dan Penghargaan Sejarah
Farid menegaskan bahwa momentum Hari Pahlawan 10 November seharusnya menjadi refleksi objektif tentang jasa-jasa Soeharto bagi Indonesia. Menurutnya, sejarah tidak bisa dihapus hanya karena perubahan rezim, dan pengabdian Soeharto layak dihargai melalui gelar Pahlawan Nasional.
"Soeharto telah memberi pondasi kokoh bagi Indonesia modern. Menjadikannya Pahlawan Nasional adalah bentuk penghormatan terhadap perjuangannya membangun negeri," pungkas Farid.
Artikel Terkait
Kejagung Serahkan Rp 6,6 Triliun ke Kas Negara, Begini Cara Mengamankan Uang Sebanyak Itu
Malam Khidmat di Katedral, Ribuan Umat Padati Misa Natal
DDII Jabar Tegaskan Sikap: Imbau Umat Islam Hindari Ucapan dan Atribut Natal
Setahun Memimpin, Prabowo Tegaskan Kunci Pemerintahan Efektif Ada di Meritokrasi