Polemik Dana APBD Jabar Rp4,1 T: Gubernur Dedi Mulyadi Minta Audit BPK
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi langsung Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat di Bandung, Jumat (24/10/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk meminta pendalaman audit terhadap kas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sedang menjadi polemik.
Polemik dana APBD Jabar ini mencuat setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengutip data BI tentang dana APBD Jabar senilai Rp4,1 triliun yang disebut mengendap di bank dalam bentuk deposito. Namun, Gubernur Dedi Mulyadi membantah keras informasi tersebut.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dana APBD yang tersimpan di bank hanya Rp2,4 triliun dan bukan dalam bentuk deposito, melainkan giro. "Itu bukan deposito, tapi dalam bentuk giro. Jadi uang itu bisa digunakan kapan saja untuk kebutuhan belanja daerah," jelasnya.
Sebelum mendatangi BPK, Gubernur Jabar telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia untuk mencocokkan data yang beredar. Dia menekankan pentingnya transparansi agar masyarakat tidak disesatkan oleh informasi yang belum melalui proses audit resmi.
Menurut penjelasannya, dana dalam bentuk deposito hanya dimiliki oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan bersifat on call, artinya bisa dicairkan kapan saja sesuai kebutuhan. Penyimpanan dana dalam bentuk kas daerah merupakan bagian dari strategi pengelolaan keuangan untuk memastikan belanja modal berjalan sesuai rencana.
Artikel Terkait
2 Oknum Polisi Terancam Dipecat Usai Tipu Pengusaha Rp 2,6 Miliar Modus Jalur Khusus Akpol
Kesepakatan Gaza Baru: Faksi Palestina Serahkan Kendali ke Teknokrat, Apa Dampaknya?
Mengapa Israel Gemetar? Ini Alasan Bulan Sabit Sunni Jadi Ancaman Paling Mengerikan Mereka
Sosok Faris Odeh: Bocah 15 Tahun yang Tantang Tank Israel Hanya dengan Sebuah Batu