ALASAN Satria Kumbara Tentara Bayaran Rusia Pembelot NKRI Ingin Pulang Indonesia, Akui Terjebak

- Senin, 21 Juli 2025 | 20:05 WIB
ALASAN Satria Kumbara Tentara Bayaran Rusia Pembelot NKRI Ingin Pulang Indonesia, Akui Terjebak



Setelah sempat dikabarkan gugur, Desertir Marinir TNI AL Satria Kumbara minta pulang ke Indonesia.


Eks Prajurit Marinir yang jadi tentara perang bayaran Rusia ini bahkan memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengurus kewarganegaraannya yang dicabut usai membelot dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Diketahui mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL) bernam lengkap Satria Arta Kumbara, yang bergabung dengan pasukan bayaran Rusia ini mengunggah sebuah postingan terbarunya di akun Tiktok @zstorm689, Minggu (20/7/2025).


Ia yang masih berada di garis depan pertempuran, wilayah Ukraina itu mengungkap alasan di balik keinginannya untuk pulang ke Indonesia.


Satria Kumbara mengaku 'terjebak' dengan keputusannya yang menandatangi kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia menjadi tentara bayaran.


Mengawali postingannya, usai mengucapkan salam, Satria menyapa Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Luar Negeri Sugiono.


Satria menyampaikan permohonan maaf, karena ketidaktahuannya yang menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, telah mengakibatkan status kewarganegaraannya sebagai warga negara Indonesia dicabut.


“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, Wakil Presiden Bapak Gibran Rakabuming Raka, dan Bapak Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono,”


“Mohon izin Bapak. Sayang ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” kata Satria.


Mantan Marinir ini menegaskan bahwa ia tidak pernah sema sekali berfikir untuk mengkhianati negara.


Ia datang ke Rusia menjadi prajurit bayaran hanya untuk mencari nafkah. 


“Mohon izin Bapak, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali,"


"Karena saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi,” ujar Satria.


“Saya pamit dengan ibu, saya cuci kaki, saya mohon doa restu dan saya berangkat ke sini (Rusia),” tambahnya.


Disertir TNI AL ini menegaskan, pencabutan statusnya sebagai warga negara Indonesia sungguh tidak sebanding dengan apa yang dia dapatkan menjadi pasukan bayaran Rusia. 


Karena itu, dia memohon bantuan Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Luar Negeri untuk mengakhirinya kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia, mengembalikan statusnya sebagai warga negera Indonesia, dan mengembalikannya ke Tanah Air.


“Mohon izin Bapak, dengan ini saya memohon kebesaran hati Bapak Prabowo Subianto, Bapak Gibran, Bapak Sugiono,”


“Mohon kebesaran hati Bapak untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut, dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” harapnya.


Satria menekankan bahwa yang bisa mengakhiri kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia hanyalah Presiden Prabowo Subianto dan tentunya bantuan Allah Swt.


Satria juga meminta bantuan teman-temannya di TikTok untuk meneruskan postingannya tersebut kepada admin Gerindra agar dapat disampaikan kepada Presiden Prabowo.


“Jujur saya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan saya, karena kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segala-galanya dan tidak pernah ternilai harganya,”



Halaman:

Komentar