Di sisi lain, rapat evaluasi itu sendiri berjalan seperti biasa. Beberapa OPD dapat pujian karena program kerjanya sesuai target RPJMD. Tapi ya, enggak semua begitu. Masih ada beberapa yang dinilai lamban dan progresnya biasa-biasa saja, bahkan cenderung mengecewakan.
Soal kinerja ini, Ratu Dewa bicara blak-blakan. OPD yang dianggap nggak becus bekerja bakal dievaluasi ulang. Bahkan, kalau memang nggak ada perubahan, mereka diminta mundur saja.
“Kalau tidak bisa bekerja cepat dan tepat, akan dievaluasi,”
katanya tanpa basa-basi.
Reaksi para pejabat yang hadir? Beragam. Ada yang terlihat kaget, matanya melotok melihat kain kafan dibagikan. Tapi setelah jeda sejenak, beberapa justru mengangguk-angguk. Mereka mengapresiasi pesan moral yang coba disampaikan walikota, meski caranya memang bikin merinding.
Aksi simbolik itu, mau diapapun, telah meninggalkan kesan mendalam. Bukan sekadar rapat evaluasi biasa, melainkan sebuah refleksi tentang hidup, mati, dan tanggung jawab yang sering terlupa.
Artikel Terkait
Sandal Jepit dan Secangkir Kopi: Cara Teddy Indra Cek Denyut Pemulihan UMKM
Forensik Muda Ungkap Jaringan Maut di Balik Kematian Sang Kekasih
Kematian Mahasiswi UNIMA: Suara Korban Kekerasan Seksual di Kampus Akhirnya Pecah
100 Kilogram Sabu Diselundupkan dalam Mobil Towing, Polisi Gagalkan Rencana Banjiri Tahun Baru