Di kanal YouTube-nya, Ustaz Abdul Somad (UAS) membagikan sebuah ceramah yang ia sampaikan di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh. Momen itu bertepatan dengan peringatan 21 tahun tsunami Aceh yang memilukan. Dalam video yang diunggah Jumat lalu, sang ustaz mengupas tuntas tujuh sudut pandang soal sebab-sebab musibah. Ia tak hanya bicara soal takdir, tapi juga menyentil hal-hal yang lebih manusiawi.
“Segala musibah yang terjadi di bumi ini, tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang… semua sudah tertulis di kitab, di Lauhil Mahfuz,” ujarnya di awal.
Ini, menurutnya, adalah bagian dari rukun iman. Takdir ada yang bisa kita pilih, ada yang tidak. Tsunami jelas bukan pilihan siapa-siapa.
Tapi tunggu dulu. UAS lalu bilang, ini baru poin pertama. “Ini baru satu. Tujuh yang mau ku sampaikan ini,” katanya, seolah mengantisipasi pendengar yang buru-buru mengambil kesimpulan.
Pandangannya kemudian bergeser. Poin kedua ia ambil dari Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41, yang intinya kerusakan di darat dan laut itu ulah tangan manusia juga. Di sini, nada ceramahnya mulai kritis. Ia menyoroti penggundulan hutan dengan bahasa yang gamblang. “Pohon yang akar tunggal… akarnya copot lapuk sehingga tanah tidak bisa ditahan, air pun turun ke bawah. Pelajaran kelas 4 SD,” sindirnya pedas.
Tak berhenti di situ, ia menyentil para pemegang kebijakan. “Tangan saya enggak pernah motong, tapi tanda tangan sudah meluluhlantakkan,” ucap UAS, disambut tepuk tangan riuh jemaah.
Artikel Terkait
Jaringan Komunikasi Aceh Tamiang Mulai Pulih, Starlink Dikerahkan ke RSUD
Bencana Sunyi: Ketika Gosip Selebriti Menenggelamkan Isu Lingkungan
Banjir Susulan Landa Agam, OMC Digelar untuk Tekan Hujan di Hulu
Seratus Personel Brimob Sumsel Bergerak Darat ke Gayo Lues Bantu Korban Bencana