Syal dan Peci Noel Menghilang Usai Pelimpahan Berkas Rp 201 Miliar

- Kamis, 18 Desember 2025 | 15:12 WIB
Syal dan Peci Noel Menghilang Usai Pelimpahan Berkas Rp 201 Miliar

Jejak Kasus yang Berawal dari OTT

Semua ini berawal dari operasi tangkap tangan KPK pada suatu Rabu malam di Agustus lalu. Saat itu, 14 orang diamankan. Sebelas di antaranya, termasuk Noel, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut keterangan KPK, modusnya terbilang sistematis. Harga sertifikat K3 sengaja dibikin melambung tinggi, dan uangnya mengalir deras ke sejumlah pejabat. Nilainya? Sekitar Rp 81 miliar.

Tokoh kunci di balik aliran dana ini diduga seorang ASN di Kemnaker bernama Irvian Bobby Mahendro. Dia disebut-sebut sebagai otak yang menerima bagian terbesar, Rp 69 miliar. Uang itu dipakai untuk berbagai keperluan pribadi, mulai dari belanja, hiburan, DP rumah, sampai membeli mobil mewah.

Lalu, bagaimana dengan Noel? Mantan wamenaker ini diduga menerima jatah Rp 3 miliar plus sebuah motor Ducati Scrambler. Penerimaan itu terjadi hanya dua bulan setelah dia dilantik. Cukup singkat.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Noel sempat memohon maaf ke berbagai pihak. Dia juga membantah disebut sebagai target OTT dan menganggap kasusnya bukan pemerasan. Bahkan, ada harapan untuk mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Harapan itu kini pupus, karena dia sudah resmi diberhentikan dari jabatannya.

Perkara ini ternyata terus berkembang. KPK baru-baru ini menjerat tiga tersangka tambahan: Chairul Fadhly Harahap (Sesditjen Binwasnaker), Sunardi Manampiar Sinaga (Kabiro Humas), dan Haiyani Rumondang (eks Dirjen). Mereka diduga ikut menikmati aliran uang haram dari skema pemerasan sertifikasi K3 itu.


Halaman:

Komentar