Mosi Tidak Percaya dari Pelapor
Sementara itu, Ketua Umum Peradi Bersatu Zevrijn Boy Kanu mengaku sempat keberatan saat penyidik hendak memperlihatkan ijazah. Tapi akhirnya, demi kepentingan bersama, Polda memutuskan membuka segel semua barang bukti.
"Kita semua sudah lihat dengan baik. Semua yang diragukan selama ini, ada semua di ijazah itu. Jadi apalagi yang mau ditunggu?" kata Boy.
Kalau pihak Roy Suryo masih mempersoalkan, menurut Boy pasti ada udang di balik bakwan. "Masalahnya bukan lagi soal memperlihatkan ijazah. Mereka sudah lihat, lalu apa lagi yang diragukan?" ujarnya.
Boy meyakini ijazah Jokowi asli. Soal ijazah pembanding yang tidak ditunjukkan, itu cuma alasan belaka menurutnya.
"Penyidik punya alasan kuat. Tidak etis membuka ijazah 13 alumni lain tanpa sepengetahuan mereka. Sudah tepat langkah Polda," tegas Boy.
Karena ijazah sudah diperlihatkan, Boy punya pesan singkat untuk Roy Suryo cs: "Sudah, jangan berkoar-koar lagi. Kita tunggu proses hukum di pengadilan. Ngapain bangun narasi-narasi lain yang tidak benar? Semuanya sudah jelas."
Delapan Tersangka Terjerat
Kasus ini sendiri telah menjerat delapan orang sebagai tersangka. Mereka dibagi dua klaster.
Klaster pertama ada lima nama: Eggi Sudjana, Kurnia Tri Rohyani, M. Rizal Fadillah, Rustam Effendi, dan Damai Hari Lubis. Mereka dijerat pasal pidana penghinaan dan UU ITE.
Klaster kedua mencakup Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, dan dr. Tifauziah Tyassuma (dr. Tifa). Mereka menghadapi tumpukan pasal serupa, plus pasal khusus dari UU ITE.
Gara-garanya bermula dari laporan organisasi Pemuda Patriot Nusantara di April 2025, yang kemudian diikuti laporan dari Jokowi sendiri dan sejumlah pihak. Sementara gugatan perdata di PN Solo dan Jakarta Pusat sudah dinyatakan gugur. Pengadilan menilai perkara ini lebih tepat di ranah pidana atau Tata Usaha Negara.
Sebagai catatan, Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah berkali-kali mengonfirmasi. Jokowi adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, yang resmi lulus pada 1985.
Artikel Terkait
Font Times New Roman Gantikan Calibri, Rubio Picu Perang Simbol di Birokrasi AS
Ruang Rapat Tertutup dan Misteri Dana Sosial yang Raib
Revitalisasi Terminal Malalayang Tak Ganggu Arus Mudik Nataru
Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tinjau Dapur Umum untuk Korban Bencana Aceh