Soal bencana ini, Bahlil mendorong para kadernya untuk lebih proaktif. Dia ingin mereka yang berada di posisi strategis itu memikirkan langkah-langkah mitigasi jauh sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Intinya, antisipasi.
Dia bahkan memperingatkan dengan nada serius. Jangan sampai semua baru bergerak kalau musibah sudah terlanjur datang. Itu namanya telat, dan situasinya bisa runyam.
"Kalau baru bertindak setelah bencana, ya bisa kewalahan kita," kata Bahlil.
Dia lalu menggambarkannya dengan analogi yang mudah dicerna. "Jangan sampai sudah hujan baru kita semua kelabakan. Jadi ini sebelum hujan kita siapkan payung," tegasnya.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam