Di tengah sorotan publik, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq akhirnya mengambil langkah tegas. Empat perusahaan di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, resmi dihentikan operasionalnya. Mereka diduga kuat sebagai penyebab utama banjir dan longsor yang melanda kawasan Batang Toru.
Pengumuman ini disampaikan Hanif di Jakarta, Senin (8/12), usai sebuah acara penyerahan bantuan sarana pengelolaan sampah. Suasana di kantornya tampak sibuk, namun pernyataannya jelas dan lugas.
"Untuk DAS Batang Toru yang jadi sorotan itu, ada delapan unit izin yang sedang dievaluasi semua," ujar Hanif kepada para wartawan yang menunggu.
"Nah, empat di antaranya sudah kami hentikan operasinya. Dari pantauan, kontribusi mereka terhadap banjir terbilang signifikan," lanjutnya, menegaskan.
Menurutnya, evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan usaha di daerah itu memang suatu keharusan. Langkah ini tak bisa ditawar lagi.
"Kami sedang menanganinya dengan serius. Rencananya, akan ada audit lingkungan hidup yang mendalam," ucap Hanif.
Tak cuma itu. Ia juga menyebut kemungkinan adanya proses persengketaan lingkungan hidup, bahkan tindak pidana. "Tiga atau empat unit ini akan kami dalami. Kita lihat perkembangannya dulu," imbuhnya.
Artikel Terkait
Tabungan Haji Selamat dari Kubangan Lumpur, Harapan Kembali Bersemi
Jet Tempur Pakistan Beri Kehormatan, Prabowo Disambut Hangat di Islamabad
Dari Dapur Rumah ke Ribuan Porsi: Kisah Maya dan Program Makan Bergizi
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatera Hampir Seribu, 298 Masih Hilang