Perjalanan akademik Ais cukup unik. Meski S1 dan S2 ditempuh di luar negeri, untuk S3 ia memilih pulang ke UNAIR. Alasannya sederhana tapi penuh pertimbangan: fleksibilitas. Tahun 2023, ia sedang mempersiapkan pencalonan sebagai anggota DPRD. Ia butuh sistem yang bisa mendukung dua peran sekaligus.
Ungkap perempuan yang kini resmi menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surabaya itu. Pilihannya ternyata tepat.
Kedisiplinan yang ketat membuatnya menyelesaikan hampir seluruh ujian dan progres disertasi sebelum dilantik. Jadi, ketika tugas legislatifnya dimulai, beban akademisnya sudah hampir beres. Komitmen ganda inilah yang rupanya diam-diam mengantarnya ke predikat wisudawan terbaik.
Di luar gedung parlemen dan kampus, hidup Ais juga diwarnai kegiatan lain. Ia mendirikan komunitas Kawan Ayu, sebuah gerakan sosial yang fokus pada pemberdayaan. Sasaran utamanya adalah perempuan, lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas, tak lupa isu lingkungan. Lewat jalur ini, ia berharap kontribusinya bisa menyentuh masyarakat lebih dalam, tanpa terbebani oleh sekat-sekat politik formal. Baginya, berkarya untuk orang lain punya banyak jalan.
Artikel Terkait
Semangat Inklusif Warnai CFD, Peserta Disabilitas Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana
Dewi Astutik, Mami Narkoba Rp 5 Triliun, Ditangkap di Kamboja Setelah Jaringan Golden Triangle Runtuh
Gastronomi dan Lontar: ITS Pacu Desa Wisata Gunungsari dengan Buku Kuliner dan Inovasi Kriya
Raffi-Gigi Tumpahkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera