Target Pendapatan BEI 2026 Capai Rp 1,94 Triliun, Ini Rincian Lengkapnya
Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan pendapatan akan mencapai Rp 1,94 triliun pada tahun 2026. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,54 persen jika dibandingkan dengan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk tahun 2025.
Proyeksi Kondisi Makro dan Target Perdagangan
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa target ini disusun dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi yang diperkirakan akan lebih stabil. Dalam RKAT 2026, BEI juga menargetkan Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar Rp 14,5 triliun per hari, naik dari proyeksi RNTH tahun 2025 sebesar Rp 13,25 triliun. Target ini ditetapkan secara konservatif dengan mempertimbangkan tren penurunan inflasi dan suku bunga global, serta kebijakan ekonomi dari pemerintah baru.
Target Pencatatan Efek Baru dan Pertumbuhan Investor
Sepanjang tahun 2026, BEI memperkirakan akan ada 555 efek baru yang tercatat di bursa. Efek-efek ini terdiri dari saham, obligasi, waran terstruktur, serta produk efek lainnya seperti Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estat (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Efek Beragun Aset (EBA).
Di sisi investor, BEI menargetkan penambahan 2 juta investor baru pada 2026. Target ini termasuk di dalamnya 50.000 rekening efek syariah baru dan 700.000 investor aktif bulanan.
Artikel Terkait
IHSG Hampir Tak Beranjak, LQ45 Justru Merangkak Naik
Petrosea Bentuk Anak Usaha KIMS, Merambah Bisnis Kesehatan dan Sosial
Rayakan HUT ke-130 BRI dengan Gaya Baru dan Hobi Segar
CBRE Pacu Pendapatan 30% Usai Aset Lancar Melonjak Rp45,5 Miliar