Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan keberhasilan program biodiesel dalam mengurangi ketergantungan impor BBM solar Indonesia. Program campuran CPO dengan solar ini terbukti efektif menekan angka impor solar nasional.
Program biodiesel B40 yang saat ini berjalan telah berhasil menurunkan volume impor solar menjadi hanya 4,9 juta kiloliter per tahun. "Solar kita sekarang, kita impor tinggal 4,9 juta kiloliter per tahun. Kenapa ini terjadi? Karena kita itu mampu melakukan transformasi ke biodiesel," jelas Bahlil dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.
Konsumsi BBM solar nasional mencapai 34-35 juta kiloliter per tahun. Berkat program biodiesel, kebutuhan impor berhasil ditekan secara signifikan. Rencananya, program ini akan ditingkatkan menjadi B50 pada tahun 2026 untuk semakin memaksimalkan penghematan devisa negara.
Di sisi lain, pemerintah masih menghadapi tantangan besar dalam mengurangi impor bensin (gasoline). Konsumsi bensin nasional saat ini mencapai 42 juta kiloliter dengan kebutuhan impor sebesar 20-23 juta kiloliter per tahun.
Artikel Terkait
Harga Minyak Terperosok Meski Venezuela Bergejolak, Ini Penyebabnya
Gejolak Minyak dan Anjloknya Nikel Warnai Pasar Komoditas yang Lesu
Emas Tersendat, Perak dan Platinum Melaju Kencang di Tengah Isu Perdamaian
UMP 2026 Segera Diumumkan, Menteri Ketenagakerjaan: Tinggal Tanda Tangan Presiden