Zulhas Klaim Nol Impor Beras, RI Surplus 4 Juta Ton: Benarkah?

- Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:35 WIB
Zulhas Klaim Nol Impor Beras, RI Surplus 4 Juta Ton: Benarkah?
Indonesia Capai Nol Persen Impor Beras dan Surplus 4 Juta Ton - Terobosan Kinerja Pangan Nasional

Indonesia Sukses Tekan Impor Beras ke 0% dan Raih Surplus 4 Juta Ton

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengumumkan prestasi gemilang sektor pangan Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, Indonesia berhasil mencatatkan impor beras nol persen sekaligus menghasilkan surplus beras sebesar 4 juta ton.

Lompatan Produksi dan Peningkatan Kesejahteraan Petani

Zulhas menyampaikan bahwa capaian ini didukung penuh oleh Presiden Prabowo Subianto. Produksi beras nasional mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 12,4 persen, yang diperkirakan mencapai 34 juta ton. Tidak hanya produksi, kesejahteraan petani juga meningkat, tercermin dari kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dari 116 menjadi 124,36, yang merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

“Tahun lalu kita impor 4,52 juta ton beras. Tahun ini, nol persen impor. Ini adalah bukti konkret bahwa kerja keras dan sinergi superteam lintas sektor membawa hasil nyata bagi rakyat,” tegas Zulhas dalam Townhall Satu Tahun Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Selasa (21/10/2025).

Peran Kemenko Pangan sebagai Orkestrator Kebijakan

Zulhas menjelaskan bahwa superteam pangan nasional telah bergerak cepat dalam menjaga produksi, distribusi, hingga stabilitas harga pangan. Dalam perannya sebagai orkestrator, Kemenko Pangan memastikan setiap program dari berbagai kementerian dan lembaga berjalan selaras dan berdampak langsung pada petani serta masyarakat.

Dasar Hukum yang Dioptimalkan untuk Ketahanan Pangan

Selama satu tahun, Kemenko Pangan telah mengoordinasikan penerapan 7 Instruksi Presiden (Inpres), 6 Peraturan Presiden, 3 Keputusan Presiden (Keppres), dan 2 Peraturan Pemerintah. Kebijakan-kebijakan ini berfokus pada pencapaian kedaulatan pangan, pengendalian harga, konversi waste to energy, kemandirian energi, dan penguatan ekonomi petani.

Komentar